Negara Tertutup dengan Banyak Misteri

12 Fakta Korea Utara sebagai Negara Tertutup, Jarang Diketahui

Korea Utara, atau dikenal sebagai Democratic People’s Republic of Korea (DPRK), adalah salah satu negara paling tertutup di dunia. Negara ini dikelola oleh rezim otoriter yang dipimpin oleh keluarga Kim sejak berdirinya pada tahun 1948. Karena isolasi politik dan ekonomi yang sangat ketat, Korea Utara menjadi negara yang jarang dikunjungi oleh wisatawan internasional dan dikenal dengan banyak misteri. Namun, justru karena keterasingan ini, banyak hal unik dan menarik yang hanya bisa ditemukan di negara tersebut.

Artikel ini akan membahas berbagai aspek unik dan seru yang ada di Korea Utara, mulai dari gaya hidup masyarakat, budaya, hingga berbagai kebijakan pemerintah yang membuat negara ini berbeda dari negara lain di dunia.

1. Kultus Kepribadian yang Kuat

Salah satu hal yang paling mencolok di Korea Utara adalah kultus kepribadian yang sangat kuat terhadap para pemimpin negara. Sejak Kim Il-sung, pendiri Korea Utara, hingga putranya Kim Jong-il, dan sekarang cucunya Kim Jong-un, para pemimpin Korea Utara dihormati seperti dewa. Potret dan patung para pemimpin ini dapat ditemukan di seluruh negara, dari gedung pemerintah hingga rumah-rumah warga.

Warga Korea Utara diajarkan untuk memuja dan menghormati para pemimpin mereka sejak usia dini. Buku pelajaran di sekolah dipenuhi dengan cerita-cerita heroik tentang para pemimpin, dan ada berbagai perayaan dan upacara yang didedikasikan untuk mereka. Mausoleum Kumsusan, tempat Kim Il-sung dan Kim Jong-il disemayamkan, adalah salah satu tempat paling suci di negara tersebut dan sering dikunjungi oleh masyarakat serta pejabat negara.

2. Arirang Mass Games: Pertunjukan Akbar yang Megah

Korea Utara dikenal dengan Arirang Mass Games, salah satu pertunjukan akbar terbesar dan paling spektakuler di dunia. Acara ini diadakan di Stadion Rungrado May Day di Pyongyang, yang merupakan stadion terbesar di dunia dengan kapasitas lebih dari 150.000 orang. Mass Games adalah pertunjukan koreografi besar-besaran yang melibatkan ribuan orang yang melakukan tarian, senam, dan gerakan-gerakan sinkronisasi yang sangat rapi.

Acara ini biasanya diadakan untuk memperingati hari-hari penting dalam sejarah Korea Utara dan merupakan cara bagi pemerintah untuk menunjukkan kekuatan dan solidaritas bangsa. Setiap penampil, yang sebagian besar adalah pelajar dan anggota militer, menjalani pelatihan ketat selama berbulan-bulan untuk mempersiapkan diri menghadapi pertunjukan yang berlangsung selama beberapa minggu ini. Arirang Mass Games adalah simbol kebanggaan nasional dan dianggap sebagai salah satu pertunjukan paling megah di dunia.

3. Metro Pyongyang: Sistem Transportasi Bawah Tanah Terdalam di Dunia

Salah satu hal yang menarik di Korea Utara adalah Metro Pyongyang, sistem transportasi bawah tanah yang juga berfungsi sebagai shelter bom. Metro Pyongyang adalah salah satu sistem kereta bawah tanah terdalam di dunia, dengan kedalaman lebih dari 100 meter di bawah permukaan tanah. Sistem ini dibangun untuk berfungsi ganda, yaitu sebagai alat transportasi harian bagi warga Pyongyang dan sebagai perlindungan darurat jika terjadi serangan militer.

Interior stasiun Metro Pyongyang dihiasi dengan lampu gantung mewah, mural besar, dan patung-patung para pemimpin negara. Stasiun-stasiun ini sering dianggap sebagai karya seni arsitektur yang indah dan mencerminkan gaya klasik Soviet, mengingatkan pada metro di Moskow. Namun, hanya dua dari empat jalur yang beroperasi, dan sangat sedikit informasi yang tersedia tentang jalur lainnya.

4. Pengawasan Ketat Terhadap Wisatawan

Meskipun Korea Utara adalah salah satu negara paling tertutup di dunia, turis asing masih diizinkan untuk berkunjung dengan persyaratan yang sangat ketat. Turis yang berkunjung ke Korea Utara selalu didampingi oleh pemandu resmi pemerintah dan tidak diizinkan untuk menjelajahi negara secara mandiri. Rute perjalanan sudah ditentukan sebelumnya, dan ada banyak pembatasan tentang apa yang boleh dan tidak boleh difoto.

Selama tur, wisatawan biasanya dibawa ke tempat-tempat ikonik seperti Menara Juche, Arirang Mass Games, Monumen Persatuan, dan berbagai museum yang didedikasikan untuk keluarga Kim. Setiap langkah turis diawasi, dan pemandu mereka memberikan narasi yang telah disetujui oleh pemerintah. Meskipun terkesan terbatas, pengalaman mengunjungi Korea Utara memberikan wawasan unik tentang negara ini dan bagaimana pemerintah membentuk persepsi publik.

5. Zona Demiliterisasi (DMZ): Batas yang Menegangkan

Zona Demiliterisasi Korea (DMZ) adalah perbatasan yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan. DMZ adalah salah satu tempat paling tegang di dunia, dengan ribuan tentara dari kedua belah pihak yang berjaga-jaga di sepanjang perbatasan. Meskipun dikenal sebagai “zona demiliterisasi”, area ini sebenarnya dipenuhi oleh benteng militer dan menjadi simbol ketegangan yang berkelanjutan antara kedua negara.

Salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh turis adalah Panmunjom, desa yang terletak di dalam DMZ di mana perjanjian gencatan senjata ditandatangani pada tahun 1953. Di sini, wisatawan dapat melihat langsung tentara Korea Utara dan Korea Selatan yang berdiri di sepanjang Garis Demarkasi Militer, sering kali dalam situasi yang sangat tegang. Pengalaman ini memberikan gambaran nyata tentang dampak Perang Korea yang belum selesai hingga hari ini.

6. Juche: Ideologi Negara yang Unik

Korea Utara mendasarkan sistem politik dan ekonominya pada ideologi yang dikenal sebagai Juche, yang diciptakan oleh Kim Il-sung. Juche berarti “kemandirian” dan menekankan pada kemandirian ekonomi, politik, dan militer. Dalam praktiknya, Juche telah membawa Korea Utara ke dalam kebijakan isolasi ekstrem dari dunia luar, dengan hanya sedikit hubungan ekonomi atau diplomatik dengan negara-negara lain.

Salah satu simbol Juche yang paling terkenal adalah Menara Juche, sebuah monumen setinggi 170 meter yang dibangun di Pyongyang untuk memperingati ulang tahun ke-70 Kim Il-sung. Menara ini dilihat sebagai lambang dari filosofi Juche dan sering dikunjungi oleh turis yang datang ke Pyongyang. Ideologi Juche juga diajarkan di sekolah-sekolah dan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari warga Korea Utara.

7. Pembangunan Infrastruktur yang Terkendala Sanksi

Meskipun Korea Utara telah berusaha untuk membangun infrastruktur yang modern, seperti gedung-gedung pencakar langit di Pyongyang dan proyek-proyek industri lainnya, sanksi internasional yang diberlakukan terhadap negara tersebut telah menghambat perkembangannya. Banyak proyek infrastruktur yang tidak selesai atau ditinggalkan karena kurangnya sumber daya dan tenaga kerja.

Namun, Pyongyang tetap menjadi pusat pembangunan modern di Korea Utara, dengan berbagai bangunan ikonik seperti Hotel Ryugyong, yang sempat dijuluki “hotel hantu” karena pembangunannya yang terhenti selama beberapa dekade. Meski akhirnya selesai dibangun, hotel ini masih belum sepenuhnya beroperasi. Pembangunan yang lambat ini memberikan gambaran kontras antara ambisi Korea Utara untuk menjadi negara modern dan kenyataan isolasi yang dihadapi.

8. Masyarakat yang Sangat Teratur

Satu hal yang menarik tentang Korea Utara adalah tata masyarakat yang sangat teratur. Warga negara dibagi ke dalam kelompok sosial berdasarkan loyalitas politik mereka, yang dikenal sebagai Songbun. Songbun menentukan status sosial seseorang, pekerjaan yang dapat mereka miliki, dan di mana mereka bisa tinggal. Kelompok ini sangat penting dalam struktur sosial Korea Utara, di mana loyalitas terhadap pemerintah dan keluarga Kim sangat diutamakan.

Selain itu, kehidupan sehari-hari di Korea Utara dikendalikan oleh berbagai aturan yang ketat. Warga negara diwajibkan mengikuti patriotik studies, di mana mereka mempelajari sejarah revolusioner Korea Utara dan ajaran Kim Il-sung serta Kim Jong-il. Ada juga pertemuan komunitas yang sering diadakan untuk membahas kemajuan kerja dan loyalitas terhadap pemerintah.

9. Kekayaan Budaya yang Tersembunyi

Di balik citra Korea Utara yang dikenal dengan ketegangan politik dan militer, negara ini juga memiliki warisan budaya yang kaya. Salah satu situs budaya yang terkenal adalah Kompleks Makam Koguryo, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. Makam ini adalah sisa dari Kerajaan Koguryo kuno, salah satu kerajaan yang pernah menguasai semenanjung Korea.

Selain itu, Korea Utara juga memiliki tarian tradisional dan musik yang sangat dihormati, seperti Moranbong Band, yang menampilkan musik pop dengan lirik-lirik patriotik. Festival-festival budaya sering diadakan di Pyongyang, termasuk Festival Film Internasional Pyongyang, yang memperlihatkan film-film dari seluruh dunia meskipun dengan seleksi yang sangat ketat.

Korea Utara adalah negara yang penuh dengan paradoks dan keunikan. Dari kultus kepribadian terhadap para pemimpin negara hingga pertunjukan megah Mass Games, dari metro bawah tanah yang terdalam hingga kebijakan isolasi Juche, negara ini menawarkan pengalaman yang tidak biasa bagi mereka yang ingin memahami dunia yang berbeda dari tatanan global biasa.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *